Selasa, 31 Maret 2009

MU Janji Bawa Tim Utama ke Jakarta

JAKARTA, KOMPAS.com - Kesebelasan Manchester United menjanjikan penampilan skuat utama dalam kunjungan pertama mereka di Jakarta, Juli mendatang. Meski demikian, belum ada kepastian siapa saja yang bakal bermain di Stadion Gelora Bung Karno tersebut.

"Tur Asia ini merupakan tur tim utama United. Namun, siapa saja yang bakal ikut masih harus melihat kondisi pemain setelah musim ini berakhir," tegas Direktur Komunikasi MU, Phil Townsend, dalam acara kerja sama MU dan Hutchison CP Telecom (HCPT) di Ritz Carlton Ballroom Pacific Place, Jakarta, Selasa (31/3).

Kunjungan MU ke Indonesia ini merupakan rangkaian tur mereka di Asia. Sebelum ke Jakarta, "Setan Merah" akan mampir di China dan Korea Selatan. Berdasarkan jadwal di situs MU, juara dunia antarklub tersebut akan bermain di Jakarta pada 24 Juli 2009. Setelah itu, mereka akan bertolak ke Malaysia sebagai lokasi terakhir dalam kunjungan mereka.

Dalam kedatangannya di Indonesia kali ini, MU juga menghadirkan pemain legendaris Bryan Robson. Robson mengakui, MU sudah mempelajari tim nasional Indonesia yang akan menjamu mereka Juli mendatang. "Kami sudah mempelajari Indonesia di kejuaraan Asia. Namun, karena Indonesia tidak pernah mencapai semifinal, kami tak terlalu banyak tahu," ungkap mantan gelandang "Setan Merah" tersebut.

MU sengaja memilih Indonesia karena negara ini memiliki jumlah pendukung terbesar kedua di dunia. Dari 333 juta pencinta MU di dunia, 28 juta di antaranya berasal dari Tanah Air.

"Kami memilih Indonesia karena di sini merupakan basis penggemar yang sangat besar dan memiliki hasrat besar (terhadap MU)," kata Direktur Komersial MU, Richard Arnold, dalam wawancara eksklusif dengan wartawan dari Kelompok Kompas Gramedia dan Trans7.

Sementara itu, HCPT selaku operator jaringan seluler 3 (Three) memilih kerja sama dengan "The Red Devils" karena tim ini merupakan tim yang banyak dicintai oleh penggemar sepak bola di tanah air. "Tujuan kami adalah menghadirkan sesuatu yang dicintai banyak orang di Indonesia," tutur Presiden Direktur HCPT, Manjott Mann.

Cina Bantah Lakukan Mata-mata Komputer

Beijing (ANTARA News) - Cina secara tegas membantah melakukan mata-mata komputer seperti dituduhkan sejumlah pihak dan menyebut tuduhan itu kebohongan, kata pejabat tinggi Cina.

"Cina melakukan mata-mata komputer di dunia adalah bohong dan tuduhan itu merupakan upaya menodai Cina sebagai kekuatan raksasa di Asia," kata Jurubicara Kementerian Luar Negeri Cina Qin Gang dalam keterangan pers berkala di Beijing pada Selasa.

Dikatakannya, sejumlah pihak di luar Cina melakukan kebohongan dengan menyebutkan Cina melakukan mata-mata komputer.

Pihak tersebut, katanya, berupaya menodai Cina dengan sejumlah kebohongan tak berdasar.

Cina, katanya, bahkan selalu menentang berbagai bentuk tindak kejahatan di internet, termasuk di antaranya pembajakan ke komputer ke komputer lain.

"Sikap `perang dingin` diarahkan ke Beijing ketika dinyatakan bahwa kemajuan Cina sebagai kekuatan dunia merupakan ancaman antarbangsa," kata Qin Gang tegas.

Ia menyatakan kebohongan itu bukan yang pertama diarahkan ke Cina, yang selama ini dituduh sebagai sumber serangan komputer.

Beberapa peneliti Kanada membongkar gerakan luas mata-mata elektronik, yang menyusup ke komputer dan mencuri dokumen dari kantor pemerintah serta swasta di seluruh dunia, termasuk dokumen milik Dalai Lama.

Dalam laporan kepada suratkabar, kelompok dari Munk Center for International Studies di Toronto menyatakan sedikit-dikitnya 1.295 komputer di 103 negara dalam waktu kurang dari dua tahun oleh sistem mata-mata, yang disebutnya GhostNet.

Kedutaanbesar, kementerian luar negeri, kantor pemerintah dan pusat pengasingan pemimpin Tibet, Dalai Lama, di India, Brussels, London dan New York termasuk di antara yang diterobos, kata peneliti tersebut, yang menjejaki kegiatan mata-mata komputer beberapa waktu lalu, sebagaimana dilaporkan "New York Times" pada Sabtu (28/3).

Peneliti tersebut menyimpulkan bahwa komputer secara eksklusif berpusat di Cina "bertanggung jawab atas penerobosan itu", meskipun mereka tak mengatakan pemerintah Cina terlibat dalam jaringan tersebut, yang mereka gambarkan tetap bergiat.

Sistem tersebut dipusatkan pada pemerintah di negara Asia selatan dan Asia tenggara serta di kantor Dalai Lama, kata peneliti itu, yang menambahkan bahwa semua komputer di Kedutaanbesar India di Washington juga disusupi dan satu komputer NATO dipantau. (*)

Pulau Jawa dan Madura Terhubung

Surabaya (ANTARA News) - Pulau Jawa dan Pulau Madura akhirnya terhubung dengan selesainya pembangunan bentang tengah yang menghubungkan antara sisi Surabaya dan sisi Madura pada Jembatan Surabaya - Madura.

Kepala Satker Proyek Jembatan Suramadu, Ir. Yudha Handita ketika dihubungi di Surabaya, Selasa, mengatakan bentang tengah tersebut akan menghubungkan antara pilar 46 dan pilar 47.

Yudha mengatakan terhubungnya bentang tengah sisi Surabaya dan sisi Madura akan dirayakan Selasa malam (31/3).

"Menurut jadwal pukul 22.00 WIB ada sambutan dari Kepala Balai Besar Jalan dan Jembatan Nasional Wilayah V, Ismail AG dan sambutan Menteri PU atau Direktur Jenderal Bina Marga Departemen PU Hermanto Dardak," katanya.

Menurut Yudha, pengerjaan selanjutnya setelah jembatan terhubungan adalah pengerjaan lantai jembatan, pengaspalan, penataan keramik dan pengerjaan lainnya.

"Kalau pengerjaan tersebut selesai, sesuai instruksi Wapres Jusuf Kalla jembatan akan diresmikan pada 12 Juni," katanya.

Sementara itu Kepala Satuan Kerja Sementara (SKS) Proyek Pembangunan Jembatan Nasional Suramadu sisi Surabaya, Ir Dwi Purtono MMT mengatakan pihaknya telah melakukan provisional hand over (PHO) atau serah terima pertama pekerjaan dari kontraktor pelaksana proyek kepada pemerintah.

"Ruas jalan akses menuju Jembatan Suramadu sisi Surabaya sepanjang 4,35 km, arus lalulintasnya mulai diatur dan ditertibkan. Pengaturan tersebut akan dilakukan pada, Selasa (1/4) bekerjasama dengan beberapa instansi, meliputi Polres Surabaya Timur, Dishub Kota Surabaya, Satpol PP Kota Surabaya dan pelaksana proyek," katanya.

Dia mengatakan sosialisasi pengaturan lalin tersebut dilakukan dalam tiga tahap.

Tahap pertama dimulai dari Jl Kedung Cowek hingga di depan SMA 19. Selama tahap tersebut pengaturan lalulintas dilakukan secara manual selama dua Minggu.

"Pengaturan manual maksudnya petugas mengatur dan mengarahkan pengguna jalan dengan gerakan fisik dan belum memanfaatkan lampu rambu lalu lintas," katanya.

Selama dalam tahap tersebut, ujar dia, petugas gabungan dari Polres Surabaya Timur, Dishub Kota Surabaya dan Satpol PP bersiap siaga dibeberapa ruas dan titik persimpangan jalan yang menjadi keluar masuknya kendaraan dari perkampungan.

"Pada tahap kedua, pengaturan lalulintas dilakukan secara otomatis, yakni dengan memanfaatkan lalu lintas di perempatan Jl Kenjeran," katanya.

Tahap ketiga, ujar dia, yakni menjelang peresmian dimulai, kendaraan yang melintasi jalan akses jika sebelumnya hanya terbatas di depan SMA 19, selanjutnya bisa langsung menuju hingga underpass didekat causeway sisi Surabaya.(*)